Tentang Gubuk Wayang

Foto saya
Kartasura, Sukoharjo/Jawa Tengah
Gubuk Wayang merupakan divisi rumah produksi di bawah Sanggar Wayang Sang Pamarta. Kami siap melayani pemesanan Kerajinan Wayang Kulit berkualitas sesuai dengan selera pemesan. Juga menyediakan wayang kulit ready stock yang siap dikirim ke dalam dan luar negeri. Setiap detail pembuatan wayang digarap oleh mereka yang "mumpuni" di bidangnya. Spesialisasi kami adalah membuat Wayang Kulit dengan kualitas standart pedalangan (pagelaran). Gubuk Wayang Production dikelola oleh Ki Wahyu Dunung, seorang dalang muda yang pernah mendapat gelar dalang terbaik pada Festival Wayang Indonesia 2011.

Jumat, 19 Agustus 2016

HEBOH!!!! Raja ULar Raksasa ditangkap di Kartasura


Ilustrasi


Pada tanggal 18 Agustus 2016, pukul 13.00 WIB. Tim yang berjumlah 9 orang dari Badan Sar Nasional mendatangi wilayah RT 04/ RW 02 Desa Ngabeyan, Kecamatan Kartasura. Tim tersebut dipimpin langsung oleh Bapak Agus Haryono, Kepala Kantor BASARNAS Kantor SAR Semarang.

Kedatangan tim tersebut berdasarkan laporan bahwa Ular Raksasa yang diketahui bernama Sang Hyang Anantaboga, yang ternyata merupakan wayang pesanan Kepala BASARNAS Pusat Bapak Bambang F H Bambang Soelistyo, S.Sos telah selesai dikerjakan di Sanggar Gubuk Wayang. Perlu diketahui bahwa disamping menyelesaikan tanggungjawab dengan baik sebagai KABASARNAS pusat, Bapak Bambang Soelistyo, S.Sos memiliki perhatian yang besar terhadap kelestarian budaya, terutama wayang kulit. Pak Bambang, begitu beliau akrab disapa, juga piawai memainkan wayang kulit, dan dijadwalkan akan menggelar pergelaran wayang semalam suntuk di halaman RSPD Klaten pada 22 Agustus 2016 dengan lakon "Pandawa Kumpul".


Kepala BASARNAS Semarang Bapak Agus Haryono (Kanan) berfoto bersama Wayang Antaboga Karya Gubuk Wayang



Pengelola sanggar Gubuk Wayang , Wahyu Dunung Raharjo menyambut kedatangan pimpinan BASARNAS Semarang dan tim di Sanggar Gubuk Wayang, seraya menyerahkan Wayang Ular Raksasa Hyang Antaboga kepada bapak Agus Haryono.

Ular Raksasa "Hyang Antaboga"
Sebelum memboyong wayang, tim BASARNAS yang merupakan gabungan dari Semarang dan Solo tersebut sempat melihat-lihat dan berdiskusi tentang gamelan Jawa, serta berbincang tentang beberapa program kerjasama dengan Yayasan Sang Pamarta Indonesia, antara lain adalah rencana penyampaian Sosialisasi Penanggu7langan Bencana melalui media Wayang Revolusi----- WDR

HEBOH!!!! Raja ULar Raksasa ditangkap di Kartasura

Pada tanggal 18 Agustus 2016, pukul 13.00 WIB. Tim yang berjumlah 9 orang dari Badan Sar Nasional mendatangi wilayah RT 04/ RW 02 Desa Ngabeyan, Kecamatan Kartasura. Tim tersebut dipimpin langsung oleh Bapak Agus Haryono, Kepala Kantor BASARNAS Kantor SAR Semarang.

Kedatangan tim tersebut berdasarkan laporan bahwa Ular Raksasa yang diketahui bernama Sang Hyang Anantaboga, yang ternyata merupakan wayang pesanan Kepala BASARNAS Pusat Bapak Bambang F H Bambang Soelistyo, S.Sos telah selesai dikerjakan di Sanggar Gubuk Wayang. Perlu diketahui bahwa disamping menyelesaikan tanggungjawab dengan baik sebagai KABASARNAS pusat, Bapak Bambang Soelistyo, S.Sos memiliki perhatian yang besar terhadap kelestarian budaya, terutama wayang kulit. Pak Bambang, begitu beliau akrab disapa, juga piawai memainkan wayang kulit, dan dijadwalkan akan menggelar pergelaran wayang semalam suntuk di halaman RSPD Klaten pada 22 Agustus 2016 dengan lakon "Pandawa Kumpul".


Kepala BASARNAS Semarang Bapak Agus Haryono (Kanan) berfoto bersama Wayang Antaboga Karya Gubuk Wayang



Pengelola sanggar Gubuk Wayang , Wahyu Dunung Raharjo menyambut kedatangan pimpinan BASARNAS Semarang dan tim di Sanggar Gubuk Wayang, seraya menyerahkan Wayang Ular Raksasa Hyang Antaboga kepada bapak Agus Haryono.

Ular Raksasa "Hyang Antaboga"
Sebelum memboyong wayang, tim BASARNAS yang merupakan gabungan dari Semarang dan Solo tersebut sempat melihat-lihat dan berdiskusi tentang gamelan Jawa, serta berbincang tentang beberapa program kerjasama dengan Yayasan Sang Pamarta Indonesia, antara lain adalah rencana penyampaian Sosialisasi Penanggu7langan Bencana melalui media Wayang Revolusi----- WDR